4 JUN: Mahkamah Pentadbiran Negeri Jakarta (PTUN) memutuskan Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Komunikasi dan Informasi melanggar asas pemerintahan berkaitan sekatan Internet di Papua dan Papua Barat.
Ketua Hakim, Nelvy Christin dalam sesi membacakan keputusan melalui sidang video menyatakan tindakan yang dilakukan tertuduh 1 dan 2 adalah perbuatan yang melanggar undang-undang.
Tertuduh 1 adalah Menteri Komunikasi dan Informasi, dan tertuduh 2 adalah Presiden Jokowi.
Portal Tempo melaporkan, mahkamah juga mengenakan hukuman denda sebanyak 457,000 Rupiah kepada kedua-dua tertuduh.
Dalam keputusan perbicaraan, mahkamah menolak pengecualian tertuduh.
Selain itu, mahkamah juga menilai kerajaan yang melanggar undang-undang atas tindakan mengganggu lebar jalur pada 19 hingga 20 Ogos 2019, tindakan memutuskan akses Internet sejak 21 Ogos hingga 4 September 2019, dan lanjutan sekatan akses Internet dari 4 hingga 11 September 2019.
Ogos tahun lalu, kerajaan Indonesia mengenakan sekatan Internet di Papua berikutan berlakunya kejadian rusuhan dan demonstrasi di Papua dan Papua Barat.
Tuntutan dibuat antaranya oleh Pakatan Wartawan Bebas (AJI), Rangkaian Kebebasan Bersuara Asia Tenggara (SAFEnet) dan Yayasan Bantuan Guaman Indonesia (YLBHI) pada Januari lalu.